Beranda | Artikel
Memberi Nama Anak dengan Nama-Nama Nabi
Selasa, 16 Agustus 2022

Bismillah.

Di balik nama ada harapan dan doa untuk si buah hati. Banyak orang tua yang memberi nama anaknya dengan nama para nabi. Ada Isa, Yusuf, Daud, Muhammad, dan yang lainnya. Nama Nabi kita yang mulia, tampaknya menjadi nama nabi yang paling banyak dipakai di mana-mana saat ini. Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu bercerita,

 وُلِدَ لِرَجُلٍ مِنَّا غُلَامٌ فَسَمَّاهُ مُحَمَّدًا، فَقَالَ لَهُ قَوْمُهُ : لَا نَدَعُكَ تُسَمِّي بِاسْمِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَانْطَلَقَ بِابْنِهِ حَامِلَهُ عَلَى ظَهْرِهِ فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ ، وُلِدَ لِي غُلَامٌ فَسَمَّيْتُهُ مُحَمَّدًا فَقَالَ لِي قَوْمِي : لَا نَدَعُكَ تُسَمِّي بِاسْمِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي ، فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ

Ada seorang yang anaknya baru lahir, kemudian diberi nama Muhammad. Masyarakat menanggapi,

‘Kami keberatan dengan nama anakmu yang sama dengan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.’

Seraya menggendong putranya, si sahabat ini datang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

‘Ya Rasulullah, saya punya anak yang saya beri nama dengan Muhammad. Kemudian masyarakat berkomentar, ‘Kami keberatan dengan nama anakmu yang sama dengan nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menanggapi,

تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي ، فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ

Silahkan kalian memberi nama dengan namaku, tetapi jangan kalian berkunyah dengan kunyahku. Saya adalah Qosim (pembagi). Aku membagikan rahmat Allah di tengah kalian.`” (HR. Bukhari dan Muslim)

Alhamdulillah, sebenarnya ini fenomena yang bagus. Menamai anak dengan nama para nabi dapat mendekatkan anak dan menumbuhkan cinta mereka kepada para nabi. Kemudian pula, sebagai harapan agar sang anak bisa berakhlak dan berguna sebagai berkah yang ada pada kehidupan para nabi.

Perlu kita ketahui bahwa nama para nabi adalah sebaik-baik nama sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah,

لَمَّا كَانَ الْأَنْبِيَاءُ سَادَاتِ بَنِي آدَمَ ، وَأَخْلَاقُهُمْ أَشْرَفَ الْأَخْلَاقِ ، وَأَعْمَالُهُمْ أَصَحَّ الْأَعْمَالِ ، كَانَتْ أَسَمَاؤُهُمْ أَشْرَفَ الْأَسْمَاءِ ، وَلَوْ لَمْ يَكُنْ فِي ذَلِكَ مِنَ الْمَصَالِحِ إِلَّا أَنَّ الِاسْمَ يُذْكَرُ بِمُسَمَّاهُ ، وَيَقْتَضِي التَّعَلُّقَ بِمَعْنَاهُ : لَكَفَى بِهِ مَصْلَحَةً ، مَعَ مَا فِي ذَلِكَ مِنْ حِفْظِ أَسْمَاءِ الْأَنْبِيَاءِ وَذِكْرِهَا ، وَأَنْ لَا تُنْسَى، وَأَنْ تُذكِّر أَسَمَاؤُهُمْ بِأَوْصَافِهِمْ وَأَحْوَالِهِمْ

“Di saat para nabi adalah tokohnya bani Adam. Akhlak mereka adalah akhlak terbaik. Amalan mereka adalah amalan terbaik. Maka, nama mereka adalah nama terbaik. Andai tidak ada manfaat di balik penamaan dengan nama mereka, kecuali mengingatkan kepada sang nabi dan menjadikan hati dekat dengan nabi,
maka cukuplah ini sebagai manfaat. Ditambah lagi ada manfaat, yaitu menjaga nama para nabi dan mengenangnya selalu, agar tidak dilupakan, agar nama – nama dan sejarah mereka disebut di tengah masyarakat.” (Zadul Ma’ad, 2: 312)

Wallahu a’lam bisshawab.

Sanden, PP Hamalatul Quran, 15 Muharram 1444 H

Baca Juga:

***

Penulis : Ahmad Anshori, Lc.

Artikel : www.muslim.or.id

🔍 Bulan Haram, Masjid Sunnah, Do A Do A Mustajab, Kisah Imam Bukhori, Kado Islami


Artikel asli: https://muslim.or.id/77777-memberi-nama-anak-dengan-nama-nama-nabi.html